Newsoneindonesia.com|Asahan–Pada saat di konfirmasi masyarakat desa teluk dalam, kecamatan teluk dalam kabupaten Asahan, mengatakan bahwa pengelolaan Badan usaha milik desa (BUMDES) telah mengalami bangkrut, karena sudah tiga generasi penerus pun tidak pernah mendapatkan hasil yang memuaskan, kamis (27/11/2025)
Seperti usaha WIFI di tahun 2023 sampai 2024 tidak mendapatkan hasil, saat itu juga usaha Wifi di tahun 2024 di alihkan menjadi usaha ternak bebek bertelur juga mengalami ke gagalan sampai di tahun 2025. Ungkap masyarakat desa teluk dalam kepada awak media.
Ketika salah satu warga termasuk pengurus dari pada Badan usaha milik desa (BUMDES) di pertanyakan tentang adanya informasi pelatihan pendidikan untuk Badan usaha milik desa (BUMDES) yang anggaran dana nya 17,500000 di tahun 2024 tidak pernah ada bahkan aneh nya lagi
Tidak pernah di musyawarah kan di desa teluk dalam hal ini menjadi pertanyaan seluruh pengurus badan usaha milik desa dan juga tokoh masyarakat desa teluk dalam.
Kami sebagai masyarakat desa teluk dalam kecewa melihat hasil dari pada kinerja kepala desa yang tidak adanya teransparan kepada kami khususnya pengurus dan masyarakat.
Harapan kami selaku masyarakat desa teluk dalam agar camat teluk dalam bisa mempertanyakan kepada kepala desa teluk dalam mengenai anggaran dana pelatihan pendidikan untuk Badan usaha milik desa (BUMDES)
Lembaga LIMKA pun angkat bicara apabila camat teluk dalam tidak bisa untuk menyelesaika tentang anggaran dana pelatihan pendidikan Badan usaha milik desa (BUMDES) di desa teluk dalam kami pun akan melakukan tindakan untuk melaporkan permasalahan ini ke inspektorat kabupaten Asahan.
BPD desa teluk dalam saat di temui oleh anggota lembaga LIMKA pun menjelaskan sampai sejauh ini kami belum pernah musyawarah desa (musdes) tentang anggaran 17.500000 untuk pelatihan pendidikan BUMDES di tahun 2024 ujar ketua BPD desa teluk dalam.
Kenapa tanpa ada persetujuan dari kami itu bisa terealisasi kan ungkap BPD desa teluk dalam ke pada lembaga LIMKA.
(Hdrg/Red)










