Home / Daerah / Perjuangan Pdt. Meiron Wenda Mengabdi Tanpa Gaji Selama Sembilan Tahun, Cerdaskan Anak Pedalaman Mamberamo

Perjuangan Pdt. Meiron Wenda Mengabdi Tanpa Gaji Selama Sembilan Tahun, Cerdaskan Anak Pedalaman Mamberamo

Bagikan Berita

newsoneindonesia.com||Mamberamo Raya– Di tengah keterbatasan ekstrem di rimba Mamberamo, Pdt. Meiron Wenda bersama istrinya membuktikan pengabdian tanpa batas. Selama sembilan tahun, dari 2016 hingga hari ini, mereka mendedikasikan hidup untuk mendidik anak-anak di Distrik Hulu Mamberamo Raya, Kampung Dabra, Papua, melalui Sekolah Inenu Aruwak yang mereka rintis. Semua itu mereka lakukan tanpa upah atau gaji, sebuah pengorbanan yang patut dihargai, Selasa,4/11/2025..

Dengan penuh keyakinan, pelayanan ini dimulai dengan sederhana, membuka les sore dan pagi hari bagi anak-anak setempat. Namun, melihat kebutuhan yang mendesak, inisiatif itu akhirnya berkembang menjadi sebuah sekolah formal, Sekolah Inenu Aruwak.

“Melayani tanpa upah adalah sebuah pergumulan besar, tapi inilah yang kami lakukan,” ujar Pdt. Meiron Wenda

Perjuangan Pdt. Wenda dan istrinya dihadapkan pada realitas pahit pedalaman Papua. Keterbatasan yang dihadapi, menurutnya, bahkan “tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.”

“Jujur, banyak tantangan yang kami alami,” ungkap Pdt. Wenda.

Kami menghadapi keterbatasan fasilitas gedung sekolah, meja belajar, tidak seperti teman-teman lain di kota. Tidak ada lampu listrik, kekurangan tenaga guru, bahkan kami melayani tanpa upah,” katanya dengan nada yang penuh kesabaran.


Meski dihadapkan pada ketiadaan fasilitas dasar dan tanpa jaminan finansial pribadi, Pdt. Wenda menegaskan bahwa semangat mereka tidak pernah padam. “Keterbatasan tidak membuat kami hilang semangat,” lanjutnya. “Kami bertahan mendidik anak-anak sampai hari ini karena hati dan demi masa depan Mamberamo Raya,” ucapnya dengan penuh semangat.

Kisah Pdt. Meiron Wenda adalah potret nyata ketimpangan pelayanan publik di wilayah pedalaman. Ia berharap perjuangannya dapat membuka mata banyak pihak. “Persoalan internet, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain di pedalaman Papua adalah tugas kita bersama. Ini demi layanan publik yang lebih baik untuk generasi muda ke depannya,” pungkasnya dengan harapan yang besar.

Ivan/Red.


Bagikan Berita
Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *