Home / Pers / UKW bukan Syarat Mutlak Jadi Wartawan, Soal UKW Wartawan Diminta Fokus Pada Kode Etik Ini Penjelasan Dewan Pers

UKW bukan Syarat Mutlak Jadi Wartawan, Soal UKW Wartawan Diminta Fokus Pada Kode Etik Ini Penjelasan Dewan Pers

Bagikan Berita

newsoneindonesia.com ||Jakarta–Ibu Ninik Rahayu ,Setiap orang dapat mendirikan perusahaan pers dan menjalankan tugas jurnalistik tanpa harus mendaftar ke lembaga mana pun, termasuk ke Dewan Pers,” ujar Ninik dalam keterangan resminya, Jakarta 9/11/2025.

Setiap perusahaan pers, lanjut ibu Ninik, sepanjang memenuhi syarat badan hukum Indonesia dan menjalankan tugas jurnalistik secara teratur, dapat disebut sebagai perusahaan pers meski belum terdata di Dewan Pers.

Menurut Ibu Ninik  Hal ini diatur dalam Pasal 9 ayat (2) Undang-Undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik. Sementara itu, dalam Pasal 15 ayat 2 (huruf g) Undang-Undang Pers, tugas Dewan Pers adalah tugas perusahaan pers.

Begitupun Uji Kompetensi Wartawan (UKW) bukanlah syarat bagi seseorang untuk menjadi wartawan di Indonesia. UKW bukanlah perintah dan atau amanat dari Undang-Undang Pokok Pers. UKW adalah Peraturan Dewan Pers,

KBKWI ,di PWI   juga mejelaskan kalau media Tersebut  trasparan dalam pemberitaan dan  menerbitkan sertifikat   UKW asal punya legalitas jelas ,  itu sah sah saja ,” Ujar Kamsul Hasan,” beliau  Ahli Pers Dewan Pers dan Ketua Bidang Kompetensi Wartawan di Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat itu.

Dengan Penjelasan Beliau , masih banyak wartawan yang belum mengikuti dan belum lulus UKW, yang menjalankan tugas-tugas jurnalistik di Indonesia. Sekali lagi

UKW bukanlah syarat bagi seseorang untuk menjadi wartawan di Indonesia, Pertanyaannya”, lanjut Kamsul, apakah para wartawan yang sudah lulus UKW menjadi jaminan bagi kualitas produk jurnalistik yang mereka hasilkan? Tentu tidak  banyak wartwan lokal yang punya kualitas terbaik kepada masyarakat .

Secara blak-blakkan, Kamsul Hasan yang dua periode menjadi Ketua PWI Jaya, 2004-2009 dan 2009-2014, menyatakan, lulus UKW bukan jaminan Seorang jurnalis  yang terpenting  Media tersebut punya legalitas perusahaan dan mampu menjamin pemberitaan transparan.

Beliau juga menambhkan Masih banyak wartawan yang sudah lulus UKW, tapi kualitas produk jurnalistik mereka, rendah.

Sebaliknya, cukup banyak jurnalis yang belum ikut UKW, tapi produk jurnalistik mereka benar-benar berkualitas Contoh media Online Yang punya badan hukum yang jelas tidak perlu Mengedit Sertifikat UKW  Yang  terpenting Punya legalitas perusahan ” ungkap Kamsul Hasan, Sarjana Ilmu Jurnalistik dari Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta, Sarjana Hukum dan Magister Hukum dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Jakarta.

Kamsul Hasan menduga banyak Skali kebijakan sejumlah lembaga pemerintah yang menolak bekerja sama dengan wartawan yang belum Memiliki.

Sertifikat UKW, semata-mata hanya karena mereka ingin membatasi jumlah wartawan yang terlibat dalam kegiatan jurnalistik mereka, Hal ini   Banyak Menimbulkan  persaingan perusahan Media di Era modern ini  Sehingga Sama Media Saling  Menyerang dan Menjatukan

“Dari pencermatan saya, para pimpinan  lembaga pemerintah di Republik ini  yang ingin memperpanjang masa Mitra  Jurnalistik  tidak Usah mempermasalahkan wartawan Suda Memiliki  UKW atau non-UKW, Kamsul Hasan  mejelaskan  Wartawan profesional Yang Memiliki Sertifikat  UKW dan belum Memiliki Sertifikat UKW tidak usah Meniru  Surat ijin sertifikat  Memang tidak di permasalahkan oleh dewan pers”, Ujarnya.

Yang Terpenting dalam pemberitaan media Memegang Penuh undang undang Pers Nomor 40 Tahun 1999,” tegasnya.

Redaksi

Sumber:Dewan pers

 

 

 


Bagikan Berita
Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *