newsoneindonesia.com ||Tegal – Proyek peningkatan jalan Balapulang – Balaradin yang menelan anggaran APBD Kabupaten Tegal sebesar Rp 192.505.000 pada tahun 2025 menjadi sorotan. Warga setempat menyayangkan kualitas pengerjaan proyek yang dinilai asal-asalan, karena jalan yang belum lama dikerjakan tersebut sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan di beberapa titik.
Permukaan aspal jalan tampak kasar dan tidak rapi, dengan ketebalan yang tidak konsisten—ada bagian yang tebal dan ada yang tipis. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran bagi para pengguna jalan.
Watemo, salah seorang pengguna jalan yang sering melintas, menyatakan keprihatinannya. Ia memperkirakan jalan tersebut tidak akan bertahan lama dan akan kembali mengalami kerusakan parah seperti sebelum dilakukan peningkatan.
“Padahal belum lama dikerjakan, tapi kondisinya kok malah memprihatinkan seperti ini,” ujar Watemo, mencerminkan kekecewaan warga terhadap hasil proyek.
Secara terpisah, Pemerhati Kebijakan dan Pembangunan Kabupaten Tegal, Ikhwan, memberikan pandangannya. Menurutnya, cepat rusaknya suatu proyek yang baru dikerjakan sangat erat kaitannya dengan kinerja pelaksana di lapangan.
“Pelaksana proyek sudah semestinya memperhatikan sisi kualitas. Selain itu, aspek teknis pengerjaan juga perlu diperhatikan secara saksama untuk memastikan daya tahan hasil pekerjaan,” tegas Ikhwan. Rabu ( 19/11/2025 )
Ia menambahkan , aspal tampak kasar dan ketebalan tidak rata’, ini sangat mungkin mengindikasikan kesalahan dalam proses pemadatan (compaction) dan suhu pencampuran aspal yang tidak ideal.
” Pelaksana wajib melakukan perbaikan (remedial) karena ini masuk dalam masa garansi/jaminan pekerjaan ” Pungkasnya
Kualitas pekerjaan yang dipertanyakan publik ini memunculkan tanda tanya besar mengenai pengawasan dan akuntabilitas dalam pelaksanaan proyek yang menggunakan dana publik.
( Red )










