newsoneindonesia.com I Semarang –
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mengimbau kepada kepala daerah di Jawa Tengah agar berkolaborasi dalam penanganan bencana di daerahnya masing-masing.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Tengah saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana di Wilayah Provisni Jawa Tengah di Gedung Gradhika Bhakti Praja Komplek Gubernuran Provinsi Jawa Tengah, Selasa (18/11) siang.
“Kolaborasi dalam penanganan bencana ini sangat penting. Saya minta bila ada bencana di daerah, kepala daerahlah yang menjadi komando kebijakan bila ada bencana. Sehingga bila ada bencana silahkan membuat surat ketanggapan kebencanaan di daerah. Serta mitigasi wilayahnya masing-masing yang memiliki potensi kebencanaan,” ujar Luthfi.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mengungkapkan dirinya menginstruksikan kepada kepala daerah di wilayahnya untuk melakukan mapping wilayah rawan bencana, mulai dari longsor, banjir, hingga erupsi gunung berapi.
“Bencana-bencana itu kita bahas satu per satu. Gunanya agar para bupati sebagai pengendali wilayah dapat menyiapkan upaya pencegahan ketika terjadi tanggap darurat,” ujar Luthfi pada awak media.
Ahmad Luthfi menegaskan bahwa upaya pencegahan akan dipusatkan di tingkat desa dengan memaksimalkan peran Taruna Siaga Bencana (Tagana).
Langkah ini dilakukan untuk menghadapi musim hujan yang diprediksi berlangsung hingga Februari 2026.
“Para bupati dan wali kota harus sudah memiliki mapping untuk peringatan dini, pencegahan, serta edukasi kepada masyarakat,” ujarnya.
la mencontohkan beberapa daerah yang telah memiliki peta kerawanan bencana yang cukup matang, seperti Temanggung, Purworejo, Brebes, Batang, dan Rembang. Menurutnya, seluruh daerah harus siap mulai hari ini untuk mempersiapkan Tagana serta strategi antisipasi lainnya.
(Red)











