Home / Uncategorized / Hujan Tanpa Henti, Tujuh Desa di Batang Kuis Terendam Banjir.

Hujan Tanpa Henti, Tujuh Desa di Batang Kuis Terendam Banjir.

Bagikan Berita

Deli Serdang, newsoneindonesia.com  – Sejak malam hingga pagi hari, hujan deras tanpa jeda menampar wilayah Kecamatan Batang Kuis seperti amukan alam yang tak mau berhenti. Tepat pada Kamis, 27 November 2025, sekitar pukul 08.00 WIB, air dari hulu Sungai Batang Kuis dan Sungai Blumai menerjang pemukiman warga, memicu banjir besar yang merendam tujuh desa sekaligus.

Dalam waktu singkat, rumah-rumah warga berubah menjadi pulau kecil. Jalan kampung tak lagi terlihat, hanya riak air kecokelatan yang terus meninggi. Sebagian warga berlarian memindahkan barang berharga; sebagian lainnya hanya bisa menatap pasrah, menunggu air surut yang tak kunjung tiba.

Desa Tanjung Sari menjadi saksi paling menyakitkan dari terjangan banjir kali ini. Di Dusun 9, air melesat naik hingga 50 sentimeter dan merendam 68 rumah. Beberapa warga terpaksa mengungsi dini hari, memindahkan anak-anak dan orang tua ke rumah tetangga yang masih lebih tinggi.

Dusun 6, Dusun 3A, Dusun 3, Dusun 4, hingga Dusun 7 ikut tenggelam dalam genangan. Total lebih dari 170 KK di desa ini terdampak.
“Air naik cepat sekali. Dalam lima menit sudah masuk rumah,” ujar seorang warga dengan suara bergetar.

Situasi lebih mengkhawatirkan terjadi di Desa Mesjid. Di Dusun 3, air mencapai 100 sentimeter, nyaris setinggi dada orang dewasa. Puluhan warga dievakuasi ke tempat aman setelah rumah mereka tak lagi layak dihuni.

Anak-anak menangis ketakutan ketika air mengalir masuk dari pintu dan jendela. Beberapa warga terlihat memikul barang seadanya: pakaian, surat penting, dan sedikit makanan.

Di Desa Bakaran Batu, khususnya Dusun 1, lebih dari 200 keluarga terisolasi banjir dengan ketinggian air mencapai 85 sentimeter. Jalan utama tak bisa dilalui kendaraan. Beberapa rumah nyaris tak terlihat pondasinya.

Sementara itu, Desa Batang Kuis Pekan, Sugiharjo, Bintang Meriah, dan Sena juga mengalami nasib serupa. Total ratusan kepala keluarga tersebar di berbagai dusun kini dalam kondisi waspada.

FKDM Kecamatan Batang Kuis melaporkan bahwa hingga siang hari hujan belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Debit Sungai Blumai dan Sungai Batang Kuis terus naik, sementara arus air yang mengalir ke permukiman semakin deras.

“Kondisi sungai saat ini sangat penuh. Setiap jam permukaan air bertambah. Kami khawatir terjadi luapan susulan,” demikian laporan petugas FKDM dari lapangan.

Suara derasnya arus sungai dan hujan yang menghantam atap rumah menambah kecemasan warga. Mereka bersiap siaga mengantisipasi kemungkinan terburuk.

Pemerintah desa bersama FKDM dan perangkat kecamatan langsung melakukan pendataan dan memberi himbauan kepada warga agar tetap tenang namun waspada. Beberapa rumah ibadah dan balai desa disiapkan sebagai titik pengungsian sementara.

Meski begitu, banyak warga memilih tetap bertahan di rumah sambil berjaga-jaga. Mereka berharap hujan segera berhenti dan air mulai surut.

Melihat kondisi hujan yang masih mengguyur serta melonjaknya debit air dari hulu sungai, pihak kecamatan memperkirakan banjir masih berpotensi meluas.

“Jika intensitas hujan tidak menurun dalam beberapa jam ke depan, kenaikan debit air sangat mungkin terjadi,” kata petugas FKDM.


Bagikan Berita
Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *