newsoneindonesia.com||Kabupaten Bolaang Mongondow–Masyarakat Desa Bongkuadi Baru hari ini menyelesaikan panen raya jahe merah (Zingiber officinale var rubrum), komoditas unggulan yang menjadi sumber penghidupan utama petani di wilayah ini. Panen yang melimpah ini disambut dengan rasa syukur, namun juga disertai harapan besar agar harga jual jahe merah dapat meningkat signifikan di pasaran, Kamis 14/11/2025.
“Panen kali ini sangat melimpah, Alhamdulillah kami sangat bersyukur,”ujar Hetty Muaya satu warga Desa Bongkuadi Baru.
Kami telah bekerja keras selama beberapa bulan untuk menanam dan merawat jahe merah ini, dan sekarang saatnya kami menuai hasilnya.
Hetty menjelaskan bahwa jahe merah adalah komoditas utama di Desa Bongkuadi Baru, dan banyak petani di desa tersebut yang mengandalkan jahe merah sebagai sumber pendapatan utama.
“Jahe merah ini adalah segalanya bagi kami, untuk makan, pendidikan anak, dan untuk bisa menanam lagi di musim berikutnya,” tambahnya.
Jahe merah dikenal memiliki berbagai manfaat kesehatan dan nilai ekonomis yang tinggi, terutama di masa permintaan akan herbal alami terus meningkat. Meskipun demikian, petani di Bongkuadi Baru sering menghadapi fluktuasi harga yang tidak menentu.
“Kami berharap pemerintah daerah atau pihak terkait dapat menstabilkan harga komoditas ini dan membantu dalam akses pasar yang lebih luas dan adil,” kata Hetty.
Kami juga berharap agar harga jahe merah dapat meningkat signifikan di pasaran, sehingga kami dapat meningkatkan pendapatan dan meningkatkan kualitas hidup.
Petani desa berharap agar harga jahe merah dapat meningkat signifikan di pasaran, sehingga mereka dapat meningkatkan pendapatan dan meningkatkan kualitas hidup. “Kami hanya ingin hidup lebih baik, dan jahe merah adalah harapan kami,” ucap Hetty.
Kami akan terus bekerja keras untuk meningkatkan produksi jahe merah dan memenuhi permintaan pasar.
“Kami berharap agar pemerintah dan pihak terkait dapat membantu kami dalam meningkatkan harga jahe merah dan meningkatkan kualitas hidup petani di Desa Bongkuadi Baru.”tutup Hetty.
Ivan/Red
